WELCOME ^^

Minggu, 27 November 2011

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

PENGERTIAN
A.   Upaya Promotif
       Adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan status/ derajad kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah kelompok orang sehat. Tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan kesehatannya, kelompok orang sehat meningkat dan kelompok orang sakit menurun.
B.   Upaya preventif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya penyakit. Sasarannya adalah kelompok orang resiko tinggi. Tujuannya untuk mencegah kelompok resiko tinggi agar tidak jatuh/ menjadi sakit (primary prevention).
C.   Kuratif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit menjadi lebih parah melalui pengobatan. Sasarannya adalah kelompok orang sakit (pasien) terutama penyakit kronis. Tujuannya kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak lebih parah (secondary prevention).
D.   Rehabilitatif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk memelihara dan memulihkan kondisi/ mencegah kecacatan. Sasarannya adalah kelompok orang yang baru sembuh dari penyakit. Tujuannya adalah pemulihan dan pencegahan kecacatan (tertiary prevention).
CONTOH UPAYA PROMOSI KESEHATAN DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

PELAYANAN KEBIDANAN PADA BAYI DAN BALITA
A.     PROMOTIF
·         Memberikan informasi dan pendidikan kepada ibu tentang pemenuhan dan peningkatan gizi bayi dan balita pada usianya. Bayi usia 1 sampai 6 bulan hanya diberikan ASI saja tanpa makanan pendamping atau pengganti ASI. Bayi usia lebih dari 6 bulan barulah mulai diberikan makanan pendamping ASI dengan memperhatikan kebutuhan dan kelengkapan nutrisi pada bayi.
·         Memberikan informasi tentang kebersihan diri bayi meliputi:
-          Cara memandikan bayi yang benar
-          Cara perawatan tali pusat
-          Cara mengganti popok bayi dan frekuensi menggantinya
-          Dll
·         Memberikan informasi berupa pentingnya imunisasi, manfaatnya dan kejadian ikutanpasca imunisasi  dan akibat yang akan ditimbulkan jika bayi tidak dilakukan imunisasi
·         Memberikan informasi tentang pentingnya memeriksakan bayi dan balita yang sakit ke petugas kesehatan untuk meminimalisir angka kesakitan dan kematian bayi dan balita
·         Memberikan informasi pemantauan tumbuh kembang balita. Pemantauan tumbuh kembang digunakan untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangan anak maka sesuai dengan yang normalnya. Dengan adanya pemantauan tumbuh kembang anak maka jika terjadi keterlambatan pada proses tumbuh kembang anak dapat diatasi secepatnya, ini dilakukan untuk menyelamatkan perkembangan bangsa di masa depan. Pemantauan tumbuh kembang anak juga merupakan upaya screening bagi bayi dan balita.

B.      PREVENTIF
·         Imunisasi missal terhadap bayi, balita serta iby hamil
Imunisasi  diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang (khususnya bayi dan balita dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat atau populasi atau menghilangkan penyakit tertentu dari dunia). Maka diharapkan dengan pemberian imunisasi pada bayi dan balita dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita
·         Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun kunjungan rumah
Pemeriksaan secara berskala, maksudnya memeriksakan bayi dan balita ke pelayanan ksehatan terdekat untuk mendeteksi secara dini penyakit pada bayi dan balita ke pelayanan kesehatan untuk mendeteksi secara dini penyakit pada bayi dan balita sehingga angka kematian bayi dan balitapun berkurang
·      Pemberian vitamin A dan yodium  melalui pukesmas, posyandu ataupun di rumah
Vitamin memberikan manfaat yang besar bagi tubuh bayi dan balita karena bayi dan balita dalam masa pertumbuhn dan memerlukan pasokan nutrisi yang adekuat. Pemberian ini dapat dilakukan dengan kegiatan posyandu atau orang tua bayi, balita tersebutlah yang datang ke pelayanan kesehatan terdekat.

C.      KURATIF
·      Perawatan bayi dan balita sakit dirumah
Bayi atau balita yang sakit tentulah memerlukan perawatan demi pemulihan kesehatannya dan tidak tertutup kemungkinan perawatan itu dilakukan sendiri oleh ibunya di rumah tetapi tentu saja masih dalam pengawasan petugas kesehatan
·      Perawatan bayi dan balita sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit
Bayi  dengan penyakit tertentu, tidak dapat sembuh hanya dengan dilakukan perawatan kesehatan di rumah, mengingat pengetahuan dan sumber daya ibu yang tidak mencukupi. Maka perlulah bayi atau balita tersebut diberikan perawatan lebih lanjut dengan pemberian perawatan intensif di rumah sakit dengan tenaga yang lebih ahli.
·      Perawatan tali pusat terkendali
Tali pusat bayi merupakan salah satu media yang sangat mudah terinfeksi dan mengakibatkan penyakit pada bayi, maka perlulah perawatan tali pusat bayi, maka perlulah perawatan tali pusat bayi yang sebagaimana mestinya dan seharunya,yaitu dengan membersihkannya tanpa memberikan apapun di samping memperhatikan kebersihan kita dalam perawatan.

D.     REHABILITATIF
·      Pemulihan keadaan pasca sakit
Bayi dan balita setelah menderita penyakit tertentu, perlu waktu untuk masa pemulihan

PELAYANAN KEBIDANAN PADA ANAK-ANAK

A.     PROMOTIF
·         Memberikan informasi  tentang kebersihan diri
Anak-anak merupakan usia yang rentan terkena penyakit dan sangat banyak faktor yang mempermudah perkembangan penyakit tersebut pada anak-anak.
Maka perlu pemberian informasi kepada orang tua mengenai pentingnya kebersihan diri pada anaknya dan orang tua beserta petugas perlu melakukan pendidikan yang benar mengenai kebersihan diri pada anak-anak.
·         Memberikan informasi tentang pentingnya berolahraga
Anak-anak sudah bisa dianjurkan untuk melakukan olah raga yang ringan dan sesuai dengan proporsi tubuhnya atau tidak terlalu berat dan berlebihan. Hal ini dapat diberdayakan oleh orang tua, guru, dan petugas kesehatan
·         Memberikan informasi tentang pentingnya mengatur pola tidur
Usia  anak-anak merupakan usia yang aktif, disinilah pentingnya pemberian informasi kepada orang tua mengenai pentingnya pengaruran pola istirahat pada anak-anak
·         Memberikan informasi tentang pentingnya sekresi.
·         Kejenuhan akibat rutinitas kegiatan yang berlebihan mungkin saja terjadi pada anak, maka perlu penyegaran dan rileksasi bagi anak. Maka perlulah informasi tentang pentingnya rileksasi demi menghilangkan kejenuhan pada anak.
·         Memberikan informasi tentang peningkatan gizi.
Anak-anak perlu mendapatkan nutrisi  yang adekuat demi pemenuhan kebutuhan yang sangat penting bagi tumbuh kembangnya.
·         Memberikan informasi tentang pemeliharaan kesehatan lingkungan.
Kesehatan lingkungan sekitar anak, dapat pula mempengaruhi kesehatan anak tersebut. Maka dapat dikatakan lingkungan yang bersih dan sehat, anak-anaknya pun hidup bersih dan sehat.

B.      PREVENTIF

·       Pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Pemeriksaan kesehatan anak, merupakan upaya dini yang dapat dilakukan orang tua
untuk mendeteksi penyakit pada anak yang mungkin tidak terlihat gejalanya.                   
·       Pemberian yodium secara teratur pada anak
Pemberian yodium merupakan upaya pemenuhan gizi anak untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi akibat kekurangan zat gizi tertentu.
·       Melakukan olahraga yang teratur
Melakukan olahraga yang ringan dan sesuai dengan proporsi tubuhnya/ tidak terlalu berat dan berlebihan dapat meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran anak. Hal ini dapat diberdayakan oleh orang tua, guru, dan petugas kesehatan.
·       Membiasakan diri untuk hidup sehat
Hidup sehat semenjak dini merupakan hal yang sangat penting demi peningkatan derajat kesehatan anak. Hidup sehat dimulai dari hal yang sekecil mungkin sehingga diharapkan degan pemberdayaan sedini mungkin untuk hidup sehat dan membiasakan anak memperhatikan kesehatannya.
·       Melakukan pemeliharaan kesehatan

C.      KURATIF

·       Melakukan pemeriksaan anak sakit ke petugas kesehatan atau rumah sakit
Tindakan awal yang bisa dilakukan orang tua yang mencurigai anaknya sakit adalah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan ke petugas kesehatah untuk memastikan, mendiagnosa kemungkinan yang terjadi pada anaknya.
·       Melakukan perawatan anak sakit dirumah
Anak yang sakit tentulah memerlukan perawatan demi pemulihan kesehatannya dan tidak tertutup kemungkinan  perawatan itu dilakukan sendiri oleh ibunya dirumah tetapi tentu saja masih dalam pengawasan petugas kesehatan
·       Melakukan perawatan anak sakit dirumah sakit
Anak sakit memerlukan tindakan perawatan tertentu untuk memulihkan kembali kesehatan kesedia kala seperti sebelum sakit. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan dan pengobatan ke petugas kesehatan.

D.     REHABILITATIF

·       Melakukan fisioterapi pada kecacatan fisik
Fisioterapi merupakan upaya pemulihan kesehatan akibat kecacatan fisik tertentu, dimana dengan dilakukan fisioterapi diharapkan dapat memulihkan fisik seseorang kebentuk sedia kala.
·       Pemberian alat bantu organ, contohnya alat bantu dengar, kaca mata dan lain-lain.
Alat bantu tertentu akibat kekurangan, penurunan ataupun kegagalan fungsi suatu organ tertentu, merupakan upaya pemeliharaan supaya organ tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

PELAYANAN KEBIDANAN PADA REMAJA

A.     PROMOTIF

·       Menginformasikan tentang kebersihan diri
Kebersihan diri merupakan tolak ukur yang penting bagi remaja untuk mempertahankan kesehatannya, remaja yang sehat tentulah yang memperhatikan kesehatan dirinya.
·       Memberikan penyuluhan tentang kesehatan masyarakat
Penyuluhan kesehatan masyarakat yang diberikan dapat berupa penyuluhan tentang kesehatan lingkungan, penyuluhan gizi dan lainnya.
·       Memberikan informasi tentang pola nutrisi yang tepat
Penyuluhan nutrisi yang dimaksud disini adalah pola makan dan asupan makanan yang tepat adekuat bagi remaja karena sebagian remaja memiliki kecenderungan untuk tidak memperhatikan kebutuhan nutrisinya dengan alasan tertentu misalnya mempert ahankan bentuk tubuh (takut gemuk) dan lainnya.
·       Memberikan pengetahuan tentang reproduksi dan seks
Pengetahuan tentang reproduksi dan seks sudah diperlukan remaja semenjak dini supaya tidak ada kesalahpahaman remaja mengenai keduanya.
·       Memberikan pengetahuan tentang gaya hidup yang benar
Sebagian remaja memiliki kecenderungan tertentu untuk mengadopsi  style tertentu atau gaya hiduo tertentu yang sama sekali tidak bagi kesehatan ataupun lainnya. Maka perlu penyuluhan tentang hal ini supaya remaja tidak salah kaprah.
·       Memberikan informasi tentang pentingnya olahraga, istirahat yang cujup, rekreasi .

B.      PREVENTIF

·       Memberikan imunisasi
Imunisasi merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit tertentu dimana pemberiannya menurut waktu dan jadwal tertentu. Pemberian imunisasi pada masa remaja, contohnya: imunisasi TT (tetanus toxoid ), memberikan kekebalan terhadap penyakit tetanus.
·       Pemeriksaan kesehatan secara berkala
Memeriksakan kesehatan secara teratur dan berkelanjutan, dapat mendeteksi secara dini kemungkinan remaja tersebut menderita penyakit tertentu, dimana gejalanya tidak dapat terlihat secara langsung.
·       Pemberian tablet Fe
Usia remaja merupakan usia terbanyak dan rentan terhadap penyakit kekurangan sel darah merah ( anemia ), banyak faktor penyebabnya, salah satunya pengaturan diet dan pola makan yang tidak tepat sehingga tubuh kekurangan zat tertentu yang sangat bermanfaat bagi tubuh atau aktivitas yang padat sehingga waktu untuk istirahat sangat  kurang.
·       Menghindari seks bebas
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak negatif terhadap perkembangan remaja, apabila remaja tersebut menyalahgunakannya, contohnya saja penyalahgunaan internet, remaja memanfaatkannya untuk hal-hal yang tidak bermoral seperti membuka situs porno, dari situlah bermulanya kesalahpahaman remaja mengenai seks. Seks bebas juga mungkin terjadi akibat pergaulan remaja yang tidak memperhatikan norma moral lagi. Maka untuk menghindari dampak negatif dari seks bebas itu sendiri, remaja harus menghidari seks bebas itu sendiri.
·       Tidak melakukan pernikahan dini
Pernikahan dini memberikan dampak negatif bagi remaja itu sendiri, usia remaja dimana kematangan organ-organnya belum sempurna, belum waktunya untuk mengalami peralihan fungsi. Mengingat danpak negatif nantinya yang akan diperoleh remaja akibat pernikahan dini maka hendaknyalah remaja tersebut menghindarinya dengan tidak melakukan pernikahan dini.
·       Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang
Remaja merupakan masa yang sangat labil, kecenderungan untuk melampiaskan dan mencari alternatif lain sebagai pelarian masalah kehidupan. Salah satu bentuk pelarian tersebut adalah penggunaan obat-obatan terlarang.
·       Peningkatan survey epidemologi
Peningkatan survey epidemologi ini dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, survey ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan penyakit di daerah tertentu, dengan dilakukan survey ini, diharapkan dapat dilakukan pencegahan dini terhadap penyakit tertentu.

C.      KURATIF

·      Perawatan dan pengobatan ketika sakit
Remaja yang menderita penyakit tertentu maka dilakukanlah pemeriksaan dan pengobatan terhadap penyakitnya, hal ini dilakukan untuk memulihkn keadaan remaj tersebut ke keadaan sedia kala sebelum sakit
·      Olah raga secara teratur
Olah raga pada penderita penyakit tertentu merupakan suatu bentuk terapi untuk memulihkan keadaannya.

D.     REHABILITATIF
·      Latihan fisik yang tepat
Latihan fisik yang tepat maksudnya melakukan olah raga secara rutin dan teratur sebagai upaya pemeliharaan kesehatan.
·      Pengaturan diet yang tepat
Pengaturan diet yang tepat sangat bermanfaat untuk melakukan pemeliharaan kesehatan, contohnya saja pada penderita Diabetes melitus, pengaturan diet yang tepat  merupakan upaya pemeliharaan kesehatannya.

PELAYANAN KEBIDANAN PADA PRANIKAH
A.     PROMOTIF
Pemeriksaan kesehatan umum merupakan bentuk skrinning atau deteksi dini terhadap penyakit tertentu yang mungkin tanda dan gejalanya  tidak bias terlihat atau diamati langsung.
·         Pemeriksaan Kesehatan Reproduksi
Pemeriksaan ini dilakukan untukl mengetahui  bagaimana kondisi/keadaan dan organ reproduksinya.
·         Pemberian asam folat
Asam folat sangat tepat diberikan pada usia pra nikah, hal ini bermanfaat nantinya bagi kematangan organ-organ reproduksinya dan sebagai persiapan  nantinya pada masa kehamilan.
B.    PREVENTIF
·         Melakukan Pemberian Imunisasi TT
Imunisasi yang dapat dilakukan atau yang diberikan pada usia pra nikah adalah Catin, yang biasanya diberikan sebukan sebelum mereka melangsungkan pernikahan.
·         Pemeriksaan Kesehatan Umum
Pengaturan diet yang tepat sangat bermanfaat untuk melakukan pemeliharaan kesehatan,  contohnya saja pada penderita DM, pengaturan diet yang tepat merupakan upaya pemeliharaan kesehatannya.

C.      KURATIF
·         Pemberian Vitamin E
Pemberian vitamin E merupakan upaya  pengobatan penyakit tertentu dan memelihara keadaan organ reproduksinya, mengingat manfaat vitamin E itu sendiri.
·         Pemeriksaan dan pengobatan penyakit tertentu
Usia pra nikah mungkin saja ada penyakit tertentu yang dideritanya, pemeriksaan dan pengobatan sangat dperlukan untuk memulihkanmkeadaan ke sedia kala.
D.   REHABILITATIF
·         Latihan Fisik Yang Tepat
Latihan fisik yang tepat, maksudnya melakukan olah raga secara rutin dan teratur sebgai upaya pemeliharaan kesehatan.
·         Pengaturan Diet Yang Tepat
·         Penyuluhan tentang Kesehatn Diri dan lingkungan
Diri yang sehat berawal dari lingkunagan yang sehat pula, maka penyuluhan tentang kesehatan diri dan lingkungan sangat penting. 
·         Penyuluhan Tentang Kespro
Usia pra nikah dimana dia akan mengalami perubahan mengenai reproduksinya, maka perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi terlebih dahulu.
·         Penyuluhan Tentang penungkatan Gizi
Penyuluhan tentang pengaturan nutrisi yang tepat sangat penting pada usia  pra nikah, pemenuhan semua nutrisi yang tepat dan seimbang akan memberikan dampak yang sangat baik pula nantinya.
·         Penyuluhan Tentang Olahraga Yang Tepat Dan Teratur
Olah raga yang tepat dan teratur sangat diperlukan, mengingat dari dampak olah raga itu sendiri, tapi olah raga itu harus memperhatikan kebutuhan fisiknya juga.
·         Pendidikan Tentang Sex
Pendidikan tentang sex yang tepat, membantu mereka dalam menghadapi pernikahannya nantinya, sehingga tidak  terjadi lagi kesalah pahaman mengenai sex itu sendiri nantinya.

PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

A.     PROMOTIF
·         Penyuluhan Tentang Kesehatan Ibu Hamil
Ibu hamil merupakan masa yang rentan dan perlu perhatian khusus, maka pemberian informasi tentang pentingnya memelihara kesehatan selama kehamilan sangat bermanfaat dan penting bagi ibu hamil tersebut.
·         Penyuluhan Tentang Peningkatan Gizi
Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan dari biasanya karena ia harus memenuhi kebutuhan janinnya juga maka dengan peningkatan  kebutuhan ini maka perlu juga penigkatan intake berupa peningkatan nutrisi dengan pola yang tepat dan seimbang.
·         Penyuluhan Tentang  Pemeliharaan Kesehatan Diri Dan Lingkungan
Diri yang sehat berawal dari lingkunagan yang sehat pula, maka penyuluhan tentang kesehatan diri dan lingkungan sangat penting.  Hal ini berlaku pada ibu hamil
·         Pendidikan Sex Selama Kehamilan
Ibu hamil memiliki keluhan-keluhan tertentu, misalnya saja mengenai sex selama kehamilan. Ibu hamil pada TM I dan III mengalami penurunan gairah sexual maka perlulah pendidikan sexual yang tepat agar tidak menimbulkan efek yang buruk bagi janin nantinya., disini juga diperiukan pengertian dari suami atau pasangan.
·         Informasi Tentang Tanda-Tanda Bahya Dalam Kehamilan
Pada masa kehamilan ada beberapa tanda bahaya yang perlu diwaspadai ibu, diataranya:Sakit kepala hebat,penglihatan yang kabur,perdarahan yang abnormal, gerakan janin yang berkurang, keluar air-air dari kemaluan sebelum kehamilan cukup bulan. Apabila ibu menemukan keadaan atau tanda-tand ini maka ibu harus memeriksakan diri kepada petugas kesehatan.
·         Informasi tentang perawatan payudara
Informasi tentang pentingnya perawatan payudara sedini mungkin akan sangat bermanfaat bagi ibu tersebut, tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan ibu itu sendiri tetapi bermanfaat natinya ketika ibu menyusui.
·         Informasi tentang obat-obatan yang boleh dikonsumsi
Pada saat hamil hanya obat-obat jenis tertentu yang boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, maka perlu informasi kepada ibu mengenai jenis-jenis obatan yang boleh dikonsumsi ibu yang tidak menimbulkan efek pada janinnya.
·         Informasi tentang tanda-tand persalinan
Tanda-tanda persalian di berikan pada ibu yang dalam masa kehamilan trimester III kehamilan. Tanda-tanda persalian itu sendiri misalnya keluar air-air dari kemaluan, sakkt pinggang yang menjalar ke ari-ari, informasi ini dapat juga diberikan kepada keluarga. Diharapkan dengan adanya pemberian informasi tanda-tanda persalinan ini, ibu hamil yang menemukan tanda-tanda ini langsung memeriksakan diri kepada petugas kesehatan.

B.       PREVENTIF

·         Pemeriksaan kehamilan rutin
Pemeriksaan kehamilan rutin, sekurangnya 4 kali pada masa kehamilan yaitu 1 kali pada trimester 1 , 1 kali trimester ke 2, 2 kali pada trimester ke 3 merupakan upaya preventif untuk mencegah dan mengurangi angka kematian dan kesakitan ibu hamil.
·         Konsumsi tablet Fe dan asam folat
Tablet Fe dan asam folat sangat bermanfaat bagi ibu hamil, Fe dapat mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil dan asam folat sangat bermanfaat bagi pertumbuhan janinnya.
·         Pengaturan pola makan dan diet yang tepat
Ibu hamil mengalami penigkatan kebutuhan dari biasanya karena ia harus memenuhi kebutuhan janinnya juga, maka dengan peningkatan kebutuhan ini maka perlu juga peningkatan intake berupa peningkatan nutrisi dengan pola yang tepat dan seimbang.
·         Mobilisasi tubuh
Pergerakan ringan diperlukan ibu hamil untuk megatasi kekakuan dan melancarkan sirkulasi ibu.

C.       KURATIF

·         PemeriksaSan dan pengobatan ibu hamil dengan penyakit tertentu
Ibu hamil yang menderita penyakit tertentu perlu pemeriksaan dan pengobatan terhadap penyakitnya untuk memulihkan keadaannya  dan mengurangi efek yang mungkin terjadi pada janinnya.

D.      Rehabilitatif
·         Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup merupakan upaya pemeliharaan kesehatan dan pemulihan keadaan ibu hamil. Istirahat yang cukup dan tepat akan sangat bermanfaat bagi ibu hamil.
·         Latihan fisik yang tepat
Maksudnya, melakukan olahraga secara rutin dan teratur sebagai upaya pemeliharaan kesehatan sesuai dengan kebutuhan ibu pada saat hamil.
·         Pengaturan diet yang tepat
Pengaturan diet yang tepat sangat bermanfaat untuk melakukan pemeliharaan kesehatan, contohnya saja pada pederita Diabetes Militus, pengaturan diet yang tepat merupukan upaya pemeliharaan kesehatannya.

PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

A.     PROMOTIF
·         Informasi tentang persalinan dan kebutuhan selama persalinan
Informasi tentang apa itu persalinan, bagaimana prosese persalinan dan kebutuhan apa saja yang diperlukan selama persalinan akan membantu ibu sedikit tenang dan memahami apa yang akan/sedang ia hadapi. Pemenuhan kebutuhan ibu selama persalinan akan membantu mengurangi ketakutan dan kesakitan ibu pada saat bersalin
·         Informasi tentang persiapan persalinan
Informasi ini dapat diberikan kepada ibu itu sendiri dan keluarga, informasi yang dapat diberikan adalah berupa persiapan apa saja yang dibutuhkan ibu pada saat bersalin.
·         Informasi tentang persiapan merujuk jika diperlukan

B.      PREVENTIF
·         Pencegahan terjadinya komplikasi pada saat persalinan
Pencegahan komplikasi pada saat persalinan merupakan upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu pada saat persalinan, komplikasi yang mungkin terjadi adalah perdarahan, syok, dan lainnya. Dengan adanya deteksi dini oleh penolong persalinan dan pencegahan dini dapat menghindari komplikasi yang terjadi pada saat persalinan.
·         Pencegahan terjadinya masalah/penyulit pada saat persalinan
Penyulit yang mungkin terjadi pada saat persalinan adalah partus lama, ibu kehilangan tenaga, pembukaan lama dan lainnya. Keadaan ini perlu dideteksi dan dicegah untuk menghindari komplikasi yang terjadi akibat penyulit tersebut.
·         Pencegahan atau mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu pada saat persalinan
Mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu pada saat persalinan dapat dilakukan dengan mendeteksi masalah/penyulit dan komplikasi yang memungkinkan terjadi pada saat persalinan.

C.    KURATIF

·         Melakukan rujukan bila diperlukan
Melakukan rujukan jika terjadi masalah atau komplikasi yang terjadi, dimana penolong tidak berwenang dan tidak berkompetensi dalam mengatasinya, maka perlu penanganan dari orang yang lebih ahli dan berkompeten melakukannya, dan perlulah merujuk keadaan tersebut.
·         Penatalaksanaan dini terhadap komplikasi
Komplikasi yang terjadi diperlukan penatalaksanaan dini untuk mencegah agar tidak merujuk ke keadaan yang lebih parah, penatalaksanaan dini ini di lakukan sebelum dilakukan rujukan

D.      REHABILITATIF
·         Pemeliharaan keadaan pasva persalinan
Setelah ibu bersalin keadaannya pasti tidak langsung pulih kekeadaan sedia kala ,maka perlulah proses pemulihan segera setelah persalinan.
·         Mobilisasi ringan setelah persalinan
Mobilisasi / pergerakan ringan yang dapat dilakukan ibu pasca salin adalah mengubah posisi dan ibu boleh berjalan- jalan sekurang-kurangnya 6 jam setelah bersalin.


PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

A.      PROMOTIF
·         Informasi tentang apa itu masa nifas
Masa nifas adalah masa pemulihan keadaan ibu pasca salin.Pada saat pemulihan ini terjadi perubahan-perubahan organ dan fungsi organ yang akan terjadi,maka ibu perlu berikan informasi mengenai perubahan tersebut.
·         Informasi tentang kebutuhan masa nifas
Pada masa nifas ibu memerlukan peningkatan kebutuhan nutrisi ,yaitu penambahan karbohidrat dan pola makan yang tepat, bergizi dan seimbang.Kebutuhan ibu pada masa nifas juga meliputi informasi tentang perawatan diri dan bayi, pola istirahat yang tepat dan lainnya.
·         Informasi tentang tanda-tanda bahaya nifas
Masa masa nifas merupakan masa yang kritis bagi ibu karena kematian ibu terbanyak terjadi pada masa nifas dengan menginformasikan tanda-tanda bahay kepada ibu merupakan upaya dini untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu pada massa nifas.Tanda-tanda bahaya itu,meliputi : perdarahan yang abnormal,sakit kepala yang hebat dan lainnya.
·         Informasi tentang perawatan diri dan bayi
Informasi tentang perawatan diri dan bayi kepada ibu nifas sangat penting karena masa nifas merupakan masa peralihan peran.Informasi tentang perawatan diri dapat berupa informasi tentang perawatan payudara, perinium dll.Informasi tentang perawata bayi dapat berupa perawatan tali pusat,memandikan yang benar, kebutuhan nutrisi bayi dan istirahat bayi.
·         Informasi tentang cara menyusui yang benar
Ibu nifas khususnya ibu yang melahirkan untuk pertama kalinya,tentulah pengetahuannya tentang menyusui sangat kurang, maka perlulah informasi tentang cara menyusui yang benar,mamfaat menyusui dan lainnya.

B.      PREVENTIF
·         Pencegahan terjadi komplikasi pada masa nifas
Pencegahan komplikasi pada masa nifas merupakan upaya untuk mengurangi angka kesakita dan kematian ibu pada masa nifas, komplikasi yang mungkin terjadi adalh perdarahan ,syok,dan lainnya.dengan adanya deteksi dini dan pencegahan dini dapat menghindari komplikasi yang terjadi pada masa nifas.
·         Pencegahan terjadinya masalah pada masa nifas
Keadaan ini perlu di deteksi dan di cegah untuk menghindari komplikasi yang terjadi akibat penyulit tersebut.
·         Pencegahan atau mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu pada masa nifas
Mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu nifas dapat dilakukan dengan mendeteksi masalah/penyulit dan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas.

C.       KURATIF

·       Melakukan rujukan bila diperlukan
Melakukan jika terjadi masah atau komplikasi yang terjadi, di mana penolong tidak berwenang dan tidak berkompetensi mengatasinya, maka perlu penangan dari orang yang lebih ahli dan berkompeten melakukannya dan perlulah merujuk keadaan tersebut.
·       Penatalaksanaan dini terhadap kompetensi
Komplikasi yang diperlukan penatalaksanaan dini untuk mencegah agar tidak merujuk ke keadaan yang lebih parah,penatalaksanaan dini ini dilakukan sebelum dilakukan rujukan.

D. REHABILITATIF
·       Pemeliharaan keadaan pasca persalinan
Ibu setelah bersalin keadaannya pasti tidak akan langsung pulih ke keadaan sedia kala, mak perlulah proses pemulihan segera setelah persalinan.
·       Mobilisasi ringan setelah persalinan
Mobilisasi / pergerakan ringan yang dapat dilakukan ibu pasca salin adalah mengubah posisi dan ibu boleh berjalan-jalan sekurang-kurangnya 6 jam pasca bersalin.
·       Pemenuhan nutrisi pada ibu nifas
Pada masa nifas ibu memerlukan peningkatan kebutuhan nutrisi, yaitu penambahan karbohidrat dan pola makan yang tepat, bergizi,dan seimbang.Pada masa nifas dapt pula diberikan vitamin A dan pemberian tablet Fe untuk memulihkan keadaan ibu nifas.
·       Istirahat yang cukup
Kelelahan akibat persalinan perlu diatasi dengan istirahat yang cukup dan tepat demi pemulihan keadaan ibu nifas.


PELAYANAN KEBIDANAN PADA LANSIA

A.      PROMOTIF
·       Informasi tentang pola nutrisi dan diet yang tepat
Memberikan informasi pola diet yang tepat yaitu dengan mengkomsumsi kalsium yang cukup, untuk mencukupi kebutuhan kalsium, perlu diperhatiakan produk pangan yang disantap.Salah satu sumber kalsium yang cukup baik adalah susu.Batasi penggunaan garam , selain memiliki efek hipertensi, natrium juga berpotensi untuk menghilangkan kalsium dari tubuh.Natrium akan mengeluarkan kalsium dari tubuh melalui urine.Cara menghindari kehilangan kalsium akibat natrium adalah dengan membatasi komsumsinya. Cukup konsumsi vitamin D, vitamin D diketahui mampu memelihara kesehatan tulang dengan cara meningkatan penyerapan kalsium dari sistem pencernaan, serta mengurangi pembuangannya dari ginjal.
·       Informasi tentang olahraga yang teratur
Memberikan informasi tentang pentingnya berolahraga karena penurunan aktifitas fisik pada usia lanjut dapat menurunkan massa tulang.oleh karena itu olahraga aktif secara rutin merupakan bentuk antisipasi terhadap penurunan masa tulang.
·       Informasi tentang masa menopause
Masa menopause merupaka masa perubahan yang signifikan maka perlu memberikan informasi tentang perubahan yang dialaminya.
·       Informasi tentang istirahat yang tepat
Fungsi organ yang menurun, maka akan cenderung mengakibatkan mudah lelah pada orangtua, maka perlulah memberikan informasi tentang pola istirahat yang tepat.
·       Informasi tentang penyakit degenerative
Memberikan informasi tentang penyakit degeneratif yang sering terjadi pada usia > 40 tahun : diabetes melitus, hipertensi, serta gangguan pengeluaran urine, rematik, dan lain- lain.

B.       PREVENTIF
·       Pola makan dan diet yang tepat
Pola diet yang tepat yaitu dengan mengkomsumsi kalsium yang cukup, untuk mecukupi kebutuhan kalsium,perlu diperhatikan produk pangan yang disantap.salahsatu sumber kalsium yang cukup baik adalah susu.Batasi penggunaan garam,selain memiliki efek hipertensi, natrium juga berpotensi untuk menghilangkan kalsium dari tubuh.natrium akan mengeluarkan kalsium dari tubuh melelui urine. Natrium akan mengeluarkan kalsium dari tubuh melalui urine.Cara menghindari kehilangan kalsium akibat natrium adalah dengan membatasi komsumsinya. Cukup konsumsi vitamin D, vitamin D diketahui mampu memelihara kesehatan tulang dengan cara meningkatan penyerapan kalsium dari sistem pencernaan, serta mengurangi pembuangannya dari ginjal.
·      Pemeriksaan kesehatan yang rutin dan berkala
Usia lansia sangat diperlukan pemeriksaan kesehatan berkala dan rutin untuk mendeteksi nilai penyakit yang mungkin terjadi dan mengingat usia lansia merupakan usia yang rentan.
·      Aktif berolahraga
Penurunan aktifitas fisik pada usia lanjut dapat menurunkan massa tulang.oleh karena itu olahraga aktif secara rutin merupakan bentuk antisipasi terhadap penurunan masa tulang.Adapun bentuk olahraga yang sesuai bagi seseorang yang sudah lanjut usia adalah yang minim benturan seperti aerobik low impact,jalan kaki.bersepeda atau berenang. Aspek yang harus diperhatiakan adalah intensitas, waktu, dan frekuensi olahraga.
·       Istirahat yang cukup dan membantu pemulihan atau mencegah terjadi dampak negatif akibat istirahat yang tidak cukup
·       Behati-hati mengkonsumsi obat-obatan
Beberapa jenis obat ternyata dapat menganggu kinerja tulang.Salah satu contohnya adalah obat kortikostreroid dapat menekan kerja hormon pengatur penbentukan tulang.Contoh lain adalah antasida, obat pencahar, kolestiramine, obat dioretik, anti-gout, dan beberapa jenis obat anti-rematik.Obat-obatan tersebut memiliki efek mengganggu penyerapan kalsium.

C.       KURATIF
·       Pemeriksaan dan pengobatan terhadap penyakit tertentu
Lansia yang rentan akan penyakit tertentu maka perlulah pemeriksaan diri dan mendapatkan pengobatan karena penyakit tertentu.

D.     Rehabilitatif
·       Pengaturan diet yang tepat
Diet yang tepat adalah diet dengan menu yang seimbang dan memenuhi kebutuhan
·       Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup dan membantu memulihkan dan mencegah terjadi dampak negatif akibat istirahat yang tidak cukup
·       Pemberian alat bantu organ, contohnya alat bantu dengar,kacamata dan lain-lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar