WELCOME ^^

Jumat, 09 Desember 2011


Preeklampsi

a.  Defenisi
                   Diagnosis pre-eklamsia ditegakkan berdasarkan adanya dua dari tiga gejala, yaitu penambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi dan proteinuria. Penambahan berat badan yang berlebihan bila terjadi kenaikan 1 Kg seminggu beberapa kali. Edema terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka. Tekanan darah > 140/90 mmHg atau tekanan sistolik meningkat >30 mmHg atau tekanan diastolik >15 mmHg yang diukur setelah pasien beristirahat selama 30 menit.(Kapita Selekta Kedokteran, Mansjoer Arif, Media Aesculapius, Jakarta, 2000).
b.  Etiologi
       Penyebab pre-eklamsi belum diketahui secara pasti, banyak teori yang coba dikemukakan para ahli untuk menerangkan penyebab, namun belum ada jawaban yang memuaskan. Teori yang sekarang dipakai adalah teori Iskhemik plasenta. Namun teori ini juga belum mampu menerangkan semua hal yang berhubungan dengan penyakit ini. (Ilmu Kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, Fak. UI Jakarta, 1998).

c.   Klasifikasi
1.  Pre Eklampsia Ringan
Pengertian
Pre eklampsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas.


Patofisiologi
Penyebab pre eklampsia ringan belum diketahui secara jelas. Penyakit ini dianggap sebagai “maladaptation syndrome” akibat vasospasme general dengan segala akibatnya.
Gejala Klinis
Gejala klinis pre eklampsia ringan meliputi :
1.     Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg atau lebih; diastol 15 mmHg atau lebih
dari tekanan darah sebelum hamil pada kehamilan 20 minggu atau lebih atau
sistol 140 mmHg sampai kurang 160 mmHg; diastol 90 mmHg sampai kurang
110 mmHg.
2.    Proteinuria : secara kuantitatif lebih 0,3 gr/liter dalam 24 jam atau secara
kualitatif positif 2 (+2).
3.    Edema pada pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, wajah atau tangan.
Pemeriksaan dan Diagnosis
1.     Kehamilan lebih 20 minggu.
2.    Kenaikan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih dengan pemeriksaan 2 kali
selang 6 jam dalam keadaan istirahat (untuk pemeriksaan pertama dilakukan 2
kali setelah istirahat 10 menit).
3.    Edema tekan pada tungkai (pretibia), dinding perut, lumbosakral, wajah atau
tungkai.
4.    Proteinuria lebih 0,3 gram/liter/24 jam, kualitatif (++).
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan rawat jalan pasien pre eklampsia ringan :
-          Banyak istirahat (berbaring tidur / mirring).
-          Diet : cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
-          Sedativa ringan : tablet phenobarbital  3 x 30 mg atau diazepam 3 x 2 mg per oral
selama 7 hari.
-          Roborantia
-          Kunjungan ulang setiap 1 minggu.
-          Pemeriksaan laboratorium : haemoglobin,  hematokrit, trombosit, urine lengkap,
asam urat darah, fungsi hati, fungsi ginjal.
Penatalaksanaan rawat tinggal pasien pre eklampsia ringan berdasarkan kriteria
1.     Setelah 2 minggu pengobatan rawat jalan tidak menunjukkan adanya perbaikan
dari gejala-gejala pre eklampsia.
2.    Kenaikan berat badan ibu 1 kg atau lebih per minggu selama 2 kali berturut-turut (2 minggu).
3.    Timbul salah satu atau lebih gejala atau tanda-tanda pre eklampsia berat
-          Bila setelah 1 minggu perawatan di atas tidak ada perbaikan maka pre
eklampsia ringan dianggap sebagai pre eklampsia berat.
-          Bila dalam perawatan di rumah sakit sudah ada perbaikan sebelum 1 minggu dan kehamilan masih preterm maka penderita tetap dirawat selama 2 hari lagi baru dipulangkan. Perawatan lalu disesuaikan dengan perawatan rawat jalan.
Perawatan obstetri pasien pre eklampsia ringan :
1.     Kehamilan preterm (kurang 37 minggu)
a.    Bila desakan darah mencapai normotensif selama perawatan, persalinan
ditunggu sampai aterm.
b.    Bila desakan darah turun tetapi belum mencapai normotensif selama
perawatan maka kehamilannya dapat diakhiri pada umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
2.    Kehamilan aterm (37 minggu atau lebih)
-          Persalinan ditunggu sampai terjadi onset persalinan atau dipertimbangkan
untuk melakukan persalinan pada taksiran tanggal persalinan.
2.  Pre Eklampsia Berat
Pengertian
Pre eklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih.
Penatalaksanaan:
Ditinjau dari umur kehamilan dan perkembangan gejala-gejala pre eklampsia berat selama perawatan maka perawatan dibagi menjadi :
1.     Perawatan aktif yaitu kehamilan segera diakhiri atau diterminasi ditambah
pengobatan medisinal.
2.    Perawatan konservatif yaitu kehamilan tetap dipertahankan ditambah
pengobatan medisinal.
3.  Eklampsia
Pengertian
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan neurologik) dan/atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre eklampsia.
Patofisiologi
Sama dengan pre eklampsia dengan akibat yang lebih serius pada organ-organ hati, ginjal, otak, paru-paru dan jantung yakni terjadi nekrosis dan perdarahan pada organ-organ tersebut.

Gejala Klinis
-          Kehamilan lebih 20 minggu atau persalinnan atau masa nifas
-          Tanda-tanda pre eklampsia (hipertensi,  edema dan proteinuria)
-          Kejang-kejang dan/atau koma
-          Kadang-kadang disertai gangguan fungsi  organ.
Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan :
1.     Untuk menghentikan dan mencegah kejang.
2.    Mencegah dan mengatasi penyulit, khususnya hipertensi krisis
3.    Sebagai penunjang untuk mencapai stabilisasi keadaan ibu seoptimal mungkin
4.    Mengakhiri kehamilan dengan trauma ibu seminimal mungkin.


DAFTAR PUSTAKA
Ida Bagus Gede Manuaga, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC, JAKARTA
Yayasan Sarwono Prawihardjo, 1997, Ilmu Kebidanan, FKUI, Jakarta
Mansjoer Arif, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, JAKARTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar