WELCOME ^^

Minggu, 27 November 2011




USG DALAM OBSTETRI

Merupakan suatu metoda diagnostik dengan menggunakan gelombang ultrasonik, untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan gambaran ekho dari gelombang ultrasonik yang dipantulkan oleh jaringan.

Keuntungan USG :

-          Non invansif
-          Aman
-          Praktis
-          Hasil cukup akurat
Jenis realtime à yang tersebar di pasaran.

Ø  Fisika Dasar Gelombang Ultrasonik
Pemahaman mengani sifat fisik gelombang ultrasonik sangat diperlukan di dalam pemeriksaan USG, antara lain :
1.      Untuk mengetahui prinsip kerja, cara pemakaian & cara pemeriksaan alat USG.
2.     Untuk membuat interpretasi gambaran USG & mengenal berbagai gambaran artefak yang ditimbulkan.

3.     Untuk memahami efek biologik & segi keamanan dalam penggunaan alat diagnostik USG yang dewasa ini masih perlu dipantau.

Gelombang ultrasonik à merupakan gelombang suara frekwensi gelombang suara yang dapat didengar oleh telinga manusia :
-          20 Hz – 20 KHz
-          < 10 Hz à infrasonik
-          > 20 KHz à ultrasonik

Alat diagnostik USG menggunakan gelombang ultrasonik yang mempunyai frekwensi 1-10 MHz, sedangkan alat yang digunakan dalam bidang obstetri biasanya 3-5 MHz. USG dengan menggunakan probe infravaginal = 7,5 MHz.

Kecepatan gelombang suara di dalam suatu medium akan berbeda dari medium lainnya. Sifat akustik medium menentukan perbedaanini, yaitu densitas & kekakuan (kompresibilitas) dari medium kecepatan gelombang suara paling rendah di dalam udara (330 m/det), & paling tinggi di dalam tulang (4080 m/det).

Kecepatan  rata-rata gelombang suara dalam jaringan lunak tubuh dianggap sebesar 1540 m/det. Pada perambatan gelombang suara, yang dihantarkan adalah energi mekanisnya, yang banyaknya dihantarkan setiap detik melalui bidang medium yang tegak lurus terhadap arah rambat gelombang suara, disebut intensitas gelombang suara. Selama melewati medium terjadi :
-          Pengurangan intensitas à atenuasi, yang dapat disebabkan oleh mekanisme, refleksi, refraksi, absorpsi & scattening.

Pengaruh atenuasi dalam pemeriksaan USG :
1.     Atenuasi akan membatasi kemampuan alat USG dalam memeriksa struktur jaringan tubuh hanya sampai batas ke dalaman tertentu.

2.    Adanya atenuasi yang berbeda pada jaringan tubuh akan memberikan gambaran USG yang berbeda pula.

3.    Alat USG sulit digunakan untuk memeriksa struktur jaringan tulang atau organ yang berisi gas (paru, usus).




EFEK BIOLOGIK GELOMBANG ULTRASONIK
Perubahan-perubahan siklik yang terjadi pada perambatan gel ultrasonik :
-          Getaran partikel
-          Perubahan tekanan
-          Perubahan densitas
-          Perubahan suhu
Semua perubahan di atas bersifat sementara/ reversibel. Dan pengaruh perubahan ini pada jaringan tubuh sangat kecil dan dapat diabaikan.
Pada mekanisme absopsi, banyaknya panas yang timbul di dalam jaringan tubuh ditentukan oleh :
-          Intensitas
-          Lamanya pemaparan (exposure)
-          Koefisien absorpsi jaringan
Pemakaian gel ultrasonik dan intesitas tinggi dapat menimbulkan fenomena kavitasi pada medium yang berupa cairan kavitasi : pembentukan gelembung berisi gas/ uap di dalam medium, akibat  terjadinya fluktuasi perubahan tekanan yang terlalu besar di dalam medium.

Umumnya efek merusak dari gelombang ultrasonik baru terlihat bila intensitas melebihi 100 mili watt/ cm2. dapat merusak : DHA, Kromosom, sel darah, permeabilitas dinding sel, dsb.

Pada percobaan hewan mamalia, dapat menyebabkan paralisis, pertumbuhan janin terhambat, kematian post partum, gangguan mitosis & cacat bawaan. Tapi secara epidemiologik, pengaruh yang merugikan pada manusia akibat penggunaan alat diagnostik USG tidak terbukti.

Alat diagnostik USG yang banyak dipakai saat ini mempunyai intensitas < 10 MW/ Cm2. Faktor lain yang menambah keamanan penggunaan USG, baik terhadap ibu maupun janin :
1.     Gel ultrasonik yang digunakan adalah jenis pulsa, sehingga efek kumulatif di dalam jar sangat kecil.

2.    Dinding abdomen ibu (pada transabdominal) akan mengabsorpsi sebagian intensitas gel ultrasonik.

3.    Vaskularisasi pada dinding abdomen ibu & janin akan menetralisir efek panas dari gel ultrasonik.

4.    Pemakaian USG jenis real tim & adanya gerakan janin akan menghindari terfokusnya intensitas gelombang ultrasonik pada suatu organ yang lama.



PEMERIKSAAN USG DALAM OBSTETRI
Teknik Pemeriksaan :
1.     Posisi pasien, umumnya telentang. Alat & pemeriksa sebelah kanan pasien, duduk  menghadap kemuka pasien.

2.    Persiapan. Tiap pemeriksaan USG pada kehamilan trimester I harus dilakukan dalam keadaan kandung kencing penuh untuk proke intravaginal tidak perlu.

Persiapan kandung kencing tidak diperlukan pada trimester II & III, kecuali pada keadaan tertentu seperti pemeriksaan plasenta previa (terutama yang letaknya sebagian besar pada dinding posterior), aau untuk menilai OU I & serviks.

3.    Penggunaan bahan perangkai (coupling agent)
Contoh : jeli & minyak mineral yang dioleskan pada permukaan abdomen.

v  Indikasi Pemeriksa USG Obstetri
Belum ada keseragaman
  1. Usia kehamilan tidak jelas.
  2. Tersangka kehamilan multipel
  3. Perdarahan dalam kehamilan
  4. Tersangka kematian mudigah (janin)
  5. Tersangka kehamilan ektopik
  6. Tersangka kehamilan mola
  7. Terdapat perbedaan tinggi fundus uteri & lamanya amenorea.
  8. Presentasi janin tidak jelas.
  9. Tersangka pertumbuhan janin terhambat.
  10. Tersangka janin besar.
  11. Tersangka oligohidramnion/ polihidramnion.
  12. Penentuan profil tersangka biofisik janin.
  13. Evaluasi letak & keadaan plasenta.
  14. Adanya resiko/ tersangka cacat bawaan.
  15. Alat bantu dalam tindakan obstetri, seperti versi luar, versi ekstraksi, plasenta manual, dsb.
  16. Tersangka hamil dengan IUD
  17. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal.
  18. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal.
  19. Sebagai alat bantu dalam tindakan intervensi seperti amniosintesis, biopsivili korales, transfusi intrauterine, fetuskopi, dsb.

v  Kontraindikasi :
Tidak terdapat kontraindikasi pemeriksaab USG
Periode mudiqah (embrio) berlangsung usia 5-10 mg
                           Fetus berlangsung usia > 10 mg
v  Pemeriksaan USG Pada Trimester I
Kehamilan Intra Uterine
Kehamilan 5 minggu : - Terlihat kantong gestasi=5-10 mm
                                 - mudigah belum dapat dideteksi
Kehamilan 6 minggu : GS 15 mm :
Mudigah kadang-kadang dapat dideteksi (+5 mm), mungkin terlihat pulsasi denyut jantung.
Kehamilan 7 minggu : Gs 25 mm
                         Panjang mudigah + 10 mm, kepala sudah dapat dibedakan dengan badan secara struktural. Gerakan sudah dapat dideteksi, mungkin terlihat selaput amnion, berupa sekan ekhogenik dalam GS. 
Kehamilan 8 minggu : GS : 30 mm
                         Panjang mudigah + 15-20 mm. Terlihat Yaksak, berupa struktur vesikular berdiameter 5 mm, terletak di luar selaput amnion
Kehamilan 9 minggu : Struktur janin makin tumbuh jelas
Kehamilan 12 minggu : rongga korion & kantong kuning telur tidak terlihat lagi. Pusat-pusat penulangan mulai tampak di daerah mandibula, moksila, klavikula, lokasi tumbuh plasenta makin jelas.

v  Kehamilan Multipel
Bila dijumpai lebih dari 1 kantong gestasi. Dapat diketahui dengan jelas mulai kehamilan 6 minggu.
Diagnosis pasti pada kehamilan multipel : bila dijumpai lebih dari 1 mudigah yang menunjukkan tanda-tanda kehidupan à Mulai kehamilan 7 minggu.

v  Penentuan Usia Kehamilan
  1. Diameter G.S. (KG)
Mudah terlihat bila diameternya 5 mm/ lebih
Dilakukan dalam 3 dimensi : - Jarak kraniokaudal (KK)
                                         - Jarak Anteroposterior (AP)
                                         - Jarak Transversial (T)
Diameter rata-rata KG :

Cara penentuan usia kehamilan berdasarkan diameter KG :
Sebelum diameter KG 25 mm, secara kasar usia kehamilan =
Diameter KG + 30
Pengukuran diameter KG cukup baik sampai kehamilan 7 minggu.
  1. Jarak kepala bokong (crown – rump length, CRL)
Paling baik digunakan untuk menentukan usia kehamilan pada trimester I, > 7 minggu, <12 minggu diusahakan mudigah / janin dalam sikap ekstensi. Bila tetap dalam sikap fleksi setelah dirangsang, hasil pengukuran harus ditambah 5%.
Usia kehamilan berdasarkanm JKB secara kasar :
JKB (cm) + 6,5

Hubungan Antara JKB dengan usia Kehamilan :

JKB
Usia Kehamilan
JKB
Usia Kehamilan
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
6 + 2
6 + 4
6 + 5
6 + 6
7 + 1
7 + 2
7 + 3
7 + 4
7 + 6
7 + 6
8 + 1
8 + 1
8 + 3
8 + 4
8 + 4
8 + 6
8 + 6
9 + 0
9 + 1
9 + 1
9 + 3
9 + 4
9 + 4
9 + 5
9 + 6
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
9 + 6
10 + 0
10 + 1
10 + 1
10 + 2
10 + 3
10 + 4
10 + 4
10 + 5
10 + 6
10 + 6
11 + 0
11 + 1
11 + 1
11 + 1
11 + 2
11 + 3
11 + 4
11 + 4
11 + 5
11 + 6
11 + 6
11 + 6
12 + 0
12 + 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar